ANAK-ANAKKU SMA NEGERI 1 KIBIN, UJIAN NASIONAL SUDAH DEKAT MARI KITA TINGKATKAN BELAJAR BAIK DI SEKOLAH MAUPUN DI RUMAH

Jumlah Pengunjung Hari Ini

Sabtu, 14 Maret 2009

MANAGEMENT STRATEGIC

Bagaimana mendapatkan keahlian strategis – Seperti apa proses dan siapa saja yang terlibat
Tugas perusahaan dan para manajer merupakan beberapa cara pendekatan dari keahlian strategis. Salah satu yang paling ekstrim, strategi yang muncul adalah sebagai kepala bagian produk – CEO, dipandang sebagai pendiri usaha, atau seorang pemilik perusahaan. Hal lain yang ekstrim, adalah membuat strategi membuat kelompok atau tim pelatihan yang melibatkan para manajer dengan harapan dapat memilih karyawan kunci untuk seluruh perusahaan. Proses mendapatkan keahlian strategi sebagian besar perusahaan cenderung menggunakan empat bentuk berikut :

Pendekatan kepala arsitek
di beberapa perusahaan, individu – pemilik atau CEO – beranggapan bahwa peranan dari kepala strategi dan kepala kewirausahaan. Hal ini bukan berarti seseorang merupakan pemilik murni dari semua ide pokok yang menghasilkan strategi atau seluruh latar belakang data dikumpulkan dan dinalisa. Ada banyak ilham dengan bawahan dan mempertimbangkan analisa beberapa bagian secara spesifik. Tetapi ini berarti bahwa fungsi seseorang dipandang strategis dan kepala arsitek, secara perseorangan merupakan proses penempatannya atau mengorbitkannya dalam mengejar strategi. Pendekatan kepala arsitek adalah formasi strategi karakteristik perusahaan yang didirikan oleh CEO perusahaan sekarang – Michael Dell pada Dell Computer, Steve Case pada America Online, Bill Gates pada Microsoft, dan Howrad Schultz pada Starbuck adalah contoh terkemuka dari CEO perusahaan yang berusaha bekerja keras dalam membuat strategi perusahaan. Strategi perusahaan-perusahaan kecil, kemitraan, dan usaha milik keluarga selalu lebih mengutamakan pengalaman-pengalaman dari produk, observasi dan pengkajian perorangan, pandangan strategis, dan keputusan bisnis pemilik, dengan harapan mendapatkan kontribusi dari sebagian kecil pegawai atau masukan dari luar perusahaan.

Pendekatan Perwakilan
Disini manajer dalam bertugas mendelegasikan sedikit dari strategi membuat tugas kepada bawahan yang dapat dipercaya. Manajer ditingkat bawah diberikan tugas pada tingkat unit bisnis atau departemen, pada tingkat atas kekuatan pengetahuan dan bakat orang dari beberapa bagian perusahaan. Secara langsung tim bekerja dengan wewenang proses atau fungsi secara teliti. Atau sebuah tim melalui konsultan membantu mengembangkan inisiatif strategi. Delegasi ide, analisa, dan keahlian merupakan komponen mayor strategi dan bagian yang paling detil dari strategi perusahaan yang mengarah untuk partisipasi dari beberapa manajer dan personal dengan keahlian khusus dan pandangan pengetahuan pasar dan kondisi persaingan. Sebuah keuntungan besar dalam multi produk, multi bisnis yang beroperasi jauh terhempas atau bergerak cepat. Operasi perusahaan melalui pembedaan produk, industry, dan wilayah geograpis, markas besar eksekutif cenderung mempertimbangkan untuk mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan konsumen. dapat mengevaluasi peluang pasar, lebih respon dalam menghadapi perubahan strategi pasar dan kondisi persaingan. Kecepatan perubahan pasar. Lebih menguntungkan memberikan delegasi wewenang kepada manajer tingkat bawah yang dapat bereaksi dengan cepat. Saat strategi delegasi sedikit yang muncul dari unsure individu, mereka masih berpengaruh dalam peranan membentuk mayor komponen dari strategi mengacungkan atau membalikan jempol yang diarahkan oleh bawahan. Kelemahan dari pendekatan delegasi adalah keputusan berhasilnya bisnis dan strategi membuat kehalian ditingkat personal eseleon bawah. Sebagai contoh, usaha strategi bawahan adalah bagaimana memecahkan masalah saat ini dengan menempatkan perusahaan dan adaptasi sumberdaya dengan cara menangkap peluang masa depan. Bawahan tidak boleh memiliki kekuasaan atau cenderung merubah komponen mayor strategi saat ini. Kelemahan kedua bahwa delegasi mengrimkan sinyal kesalahan bahwa pembangunan strategi tidak cukup menjamin tuntutan dari bos terhadap waktu dan perhatian personal. Akhirnya, sebuah kesalahan bagi eksekutif yang lepas dari proses pembuatan strategi dalam masalah musyawarah kelompok kedalam ketidaksetujuan atau membenihkan penyakit kearah yang salah.

Pendekatan Kolaborasi (kerjasama) atau tim
ini merupakan pendekatan menengah untuk seorang manajer dengan membuat strategi mendapatkan bantuan dari seorang asisten dan rekan sejawat serta bawahan dalam menyiapkan sebuah kesepakatan strategi. Strategi tim sering digunakan dalam organisasi lini dan staf manajer dari dsipilin yang berbeda dan unit departemen. Sedikit yang diambil dari staf junior, kemampuan dan cara berpikir kreatif mereka, dan pegawai senior yang diketahui akan menjadi peneliti yang hebat dan memberikan saran yang bijaksana.
Electronic Data Sistem mempunyai strategi yang sepanjang tahun mengelola 2.500 dari 55.000 pegawai dan dikoordinasikan oleh sedikitnya 150 manajer dan para staf dari seluruh dunia. J.M. Smucker pembuat jeli dan selai membentuk sebuah tim yang terdiri dari 140 karyawan ( 7% dari 2000 pegawai) yang menghabiskan 25% waktu mereka yang dihabiskan selama periode enam bulan untuk mencari cara meremajakan pertumbuhan perusahaan. Tim mencoba mendapatkan masukan dari seluruh pegawai, dan muncul 12 ide untuk menjadikan pendapatan perusahaan menjadi dua kali lipat untuk lima tahun yang akan datang. Grup NOKIA yang bermarkas di Finlandia merupakan pemimpin global di bidang telekomunikasi nir kabel, memiliki 250 pegawai menjadi sebuah contoh, bagaimana perbedaan teknologi komunkasi dipertemukan. Bagimana hal ini dapat berpengaruh terhadap bisnis perusahaan, dan apa strategi yang dibutuhkan. Penambahan secara umum untuk strategi tim yang meliputi pelanggan dan suplayer dalam mengakses situasi pasar di masa yang akan datang dan secara hati-hati memilih bermacam strategi.
Upaya kerjasama biasanya dipimpin oleh seorang manajer, tetapi hasilnya adalah hasil bersama dari seluruh pendapat. Seperti sebuah pendekatan yang sesuai dengan rangkaian situasi, dimana persoalan strategi dapat memecah departemen, garis produk, dan bisnis. Dan ada sebuah kebutuhan manusia untuk berpikir strategis dengan perbedaan keahlian, pengetahuan, dan cara pandang. Strategi kerjasama membantu membuat kemengan seluruh partisipan dan berkomitmen untuk menerapkan strategi yang dimunculkan. Keterlibatan beberapa orang dalam sebuah tim dapat memecah kompleksnya situasi dan menemukan pengendali pasar, pengendali pelanggan menjadi solusi yang sangat dibutuhkan di beberapa bisnis. Tidak banyak strategi yang menjanjikan dengan terlibatnya seorang manajer untuk dapat menangani masalah, tetapi sering terjadi lintas fungsi dan lintas departemen, dengan demikian dibutuhkan kontribusi dari beberapa disiplin keahlian dan kerjasama oleh manajer dari beberapa bagian organisasi yang berbeda.
Memberikan pengaruh kepada seseorang memerlukan keahlian strategi yang dimplementasikan, bukan hanya membangun motivasi dan komitmen tetapi juga mereka dapat dipercaya untuk menggunakan strategi ke tempat kerja – sehingga anggpan bahwa – “bukan ide saya mengerjakan ini” dapat hilang.

Pendekatan keahlian dalam korporasi
Pada pendekatan ini, top manajemen menggiatkan individu dan tim untuk membangun dan memenangkan pengajuan garis produk baru dan mengajukan bisnis baru. Idenya adalah perbekalan dan kekuatan keahlian mempromosikan perusahaan, membiarkan mereka menguji coba ide-ide bisnis dan mengejar strategi baru. Eksekutif bertindak sebagai juri yang memberikan dorongan yang baik dan membiarkan mereka bekerja keras. Dengan demikian, hal yang penting dari strategi yang berasal dari perusahaan, dengan keahlian pribadi dan tim yang berhasil dalam memenangkan sebuah pengajuan melalui tahap pengabsahan dan kemudian berakhir menjadi tugas dan berperan menjadi pemimpin dalam peluncuran produk baru, mengawal perusahaan memasuki pasar geografis baru. Atau memimpin bisnis usaha baru.
Memanfaatkan pendekatan keahlian dalam perusahaan yang berhasil membutuhkan populasi organisasi dengan ambisi, keterampilan orang yang ingin mendapatkan kesempatan utnuk terlibat dalam strategi dan tanggungjawab manajerial untuk sebuah produk atau bisnis baru. Dengan pendekatan ini , strategi total dari sebuah perusahaan adalah kumpulan sejumlah pemenang inisiatif. Pendekatan ini bekerja dengan baik pada perusahaan dengan sentuhan teknologi yang datang dengan cepat dan bervariasi dan memaksakan peluang baru yang terbuka dengan keragaman wilayah.
W.L. Gore & Associate, sebuah perusahaan milik pribadi yang terkenal dengan Gore-Tex film anti air, adalah sebuah contoh praktisi yang sangat sukses dari pembuatan strategi dengan pendekatan intrapreneur perusahaan. Gore berharap seluruh pegawai memiliki inisiatif perbaikan dan menunjukkan pembaharuan. Tiap keahlian pegawai memberikan kontribusi pemikiran utama dalam memunculkan determinasi, pilihan bonus saham, dan promosi. W.L. Gore berkomitmen untuk menghasilkan aliran intrapreneur dari sebuah inovasi produk yang menjaga perusahaan menanjak dan tumbuh dengan baik untuk semua dasawarsa.

Pendekatan Perbandingan
Pendekatan empat dasar manajerial ini menunjukkan strategi menerangkan beberapa aspek bagaimana menjadi sebuah strategi. Secara terpusat membuat strategi berjalan baik ketika perintah pimpinan sangat kuat. Penuh dengan wawasan bagaimana memimpin dan sampai kesana. Kelemahan utama dari pendekatan pimpinan arsitek adalah bahwa kaliber strategi bertahan sangat berat pada ketajaman intrapreneur seseorang dan penilaian strategi. Hal ini juga mematahkan perusahaan dengan diversifikasi bisnis dan garis produk dimana terdapat banyak fakta strategi dimana seseorang tidak dapat memproses pembuatan strategi.
Di sisi lain, keputusan yang lain dengan pendekatan strategi delegasi dan kerjasama membangun sebuah strategi yang berisiko juga. Besarnya kelemahan delegasi seperti pembuatan strategi dari tingkat bawah sampai ke manajer menunjukkan kelemahan arah dari atas ke bawah dan strategi kepemimpinan bagian dari eksekutif senior. Garis kerja bawahan ke manajer tidak selalu memiliki pandangan yang luas atau pengalaman membuat keputusan strategis yang dapat memperbaiki jangkauan perusahaan. Lagipula, pada saat manajer tingkat bawah memilih bermain secara konservatif dan aman. Delegasi juga memiliki resiko yang hasilnya sangat dipengaruhi oleh bawahan, oleh kekuatan departemen fungsional, atau oleh koalisi mayor yang memiliki sebuah kepentingan dalam mempromosikan kepentingan versi mereka yaitu apa semestinya yang menjadi strategi. Pendekatan kerjasama merupakan politik strategis yang baik dan kondusif. Sejak kekuatan departemen dan individu mempunyai peluang yang luas untuk membangun sebuah consensus untuk pendekatan strategi yang mereka sukai. Politik dan kekuatan pelatihan lebih disukai dan digunakan dalam situasi dimana tidak ada consensus dalam hal strategi mana yang akan diadopsi. Pendekatan kerjasama dapat juga membuat reaksi yang lebih lambat, anggota kelompok akan berdebat apa yang seharusnya dilakukan.
Kekuatan pendekatan intrapreneur perusahaan adalah juga kelemahan. Nilai intrapreneur perusahaan adalah menggiatkan orang pada level bawah organisasi menjadi tanda untuk mendapat keuntungan peluang pasar, mengajukan strategi inovatif untuk mendaptkannya, dan mengambil tanggungjawab usaha bisnis baru. Individu yang atraktif akan diberikan keleluasan dan sumberdaya untuk mereka coba. Dengan demikian membantu memperbarui kapasitas sebuah organisasi yang inovatif dan berkembang. Bagaimanapun, mereka muncul dari beberapa tempat dalam organisasi dan dapat keluar ke beberapa arah. Bermacam kasi jawara tidak seperti contoh yang masuk akal atau hasil dari sebuah arah strategis bagi perusahaan tanpa kekuatan kepemimpinan top – down. Dengan intrapreneur , eksekutif tingkat atas harus bekerja untuk mendapatkan tambahan tenaga dari keseluruhan strategi perusahaan. Sebaliknya, inisiatif strategis dapat dimunculkan pada sedikit arah atau kaitan integritas atau sesuai dengan seluruh bisnis. Kelemahan lainnya dari pendekatan intrapreneur perusahaan adalah top eksekutif lebih cenderung melindungi reputasi mereka untuk kebijaksanaan dan menghindari resiko daripada dukungan strategi revolusioner, dimana ide inovatif dapat di campuri oleh perusahaan ortodoks. Bukan hal mudah untuk memeringkat pegawai dari yang rendah sampai paling tinggi di luar rantai perintah yang wajar.
Dengan demikian, keempat pendekatan untuk membangun sebuah strategi yang memiliki kekuatan dan kelemahan. Keempatnya dapat berhasil atau gagal tergantung dari besarnya perusahaan dan bisnis, dan bagaimanpun pendekatan akan baik dikelola dan keputusan bisnis yang melibatkan individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar